Bangka Dream ! Ketika Korupsi 300 Trilyun Terasa Biasa Saja !
Kekayaan
yang mereka peroleh diduga merupakan hasil tipu muslihat seputar tata kelola
tambang timah di bumi Serumpun Sebalai. Kini sudah 22 tersangka telah
ditetapkan oleh Kejagung dan menunggu proses persidangan bergulir.
Miris
dan menggenaskan bagaimana kekayaan sebesar itu hilang begitu saja di daerah
yang kaya akan tambang timah ini. Memikirkan bagaimana kekayaan sebesar itu
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia terutama di Bangka
Belitung.
Berapa
banyak mahasiswa dan pelajar terbantu uang kuliahnya, lewat beasiswa timah itu.
Berapa banyak gedung beserta fasilitas tersedia untuk pembangunan manusia di Bangka
ini. Jika saja para pengusaha kaya itu mau sedikit berderma saja, kiranya 30 Trilyun
cukuplah untuk itu. 10 persen untuk kemajuan masyarakat Bangka Belitung.
Namun,
kita hanya bisa melihat pameran kekayaan itu di You tube, bagaimana si Helena Lim
dengan begitu slow nya menunjukkan rumah gedung, tas-tas branded, fashion kelas
atas yang dia sebut hasil kerja keras sebagai business woman yang ternyata diduga
hasil pat gulipat bisnis illegal timah.
Atau betapa
kita seolah terkesima dengan kekayaan Harvey Muiz yang mampu menghadiakan pesawat
beneran hanya untuk anak tercintanya. Kita yang tinggal di daerah dan jauh dari
gemerlap kota, cuma bisa berucap betapa beruntungnya Sandra Dewi si Amoy dari
Bangka bersuamikan konglomerat muda salah satu pemilik smelter di Bangka. Yang
lagi-lagi diduga kekayaannya masih tersangkut dengan bisnis gelap tambang timah.
Namun
kita yang ada di daerah ini mahfum juga perihal tambang timah dan betapa ia
dapat menciptakan “Bangka Dream.” Seseorang yang mendadak menjadi kaya raya
ketika tambang inkonvensional menemukan
cadangan timah. Kita sudah terbiasa melihat warga yang tetiba menjadi kaya
raya, sejak dulu. Sejak era smokel bahkan. Atau bahkan sejak abad pertama, timah telah mengkayakan raja-raja, bangsawan,
penjajah hingga konglomerat lokal dan pejabat serta rakyat-rakyatnya.
Tak heran pula, mengapa harus setarap Kejagung yang harus turun gunung menangani kemelut tata niaga ini. Kita juga sudah terbiasa bagaimana oknum aparat bermain mata dengan para pengusaha atau cukong. Praktik yang sudah lumrah dan biasa adanya.
Begitulah, pulau ini akan selalu diperebutkan, entah akan berapa lama ia menjadi magnet bagi petualang dan penipu yang memiliki mimpi Bangka Dream itu.
Timah lah yang membangun daerah ini, sekaligus pula menghancurkan nya !
Posting Komentar untuk "Bangka Dream ! Ketika Korupsi 300 Trilyun Terasa Biasa Saja !"