Benteng Peninggalan Belanda ini tinggal reruntuhan saja; Benteng Toboali
Benteng Peninggalan Belanda ini tinggal
reruntuhan saja. Namun kedigdayaannya masih terlihat disana sini terlihat dari
sejumlah batu bata yang berserakan itu. Ukurannya besar cukup meyakinkan
pengunjung bahwa benteng ini tak mudah dibobol. Apalagi, posisinya yang berada
di tanjakan (untuk tidak menyebut bukit), membuat pengunjung mesti tarik gas
untuk mencapai atasnya. Benteng yang menghadap langsung ke arah Pantai Nek Aji
itu semakin menegaskan kekuatan kolonial Belanda beratus tahun lalu.
Lumut menyelimuti hampir sebagian besar
reruntuhan, karena pepohonan ara hampir menutupi benteng ini. Pada areal
tertentu teduh terasa, dan membuat pengunjung betah berlama-lama. Disisi lain akar-akar
pohon menjulur bebas dan tampak mencengkram benteng yang berdiri sejak 1825 ini.
Sebagai tanda bahwa benteng ini memang dibiarkan sekarat perlahan.
Begitulah seperti halnya gedung dan bangunan
peninggalan Belanda yang lain tersebar di sejumlah lokasi di kepulauan Bangka
Belitung, Benteng Toboali tinggal menunggu waktu kembali ke alam. Bisa jadi
puluhan tahun kemudian, batu bata itu akan keropos dan menjadi tanah kembali.
Lumut-lumut yang timbul akan mempercepat proses ke arah itu.
Jadi, sebelum ia hilang ditelan bumi, berikut
foto-foto Benteng Toboali yang sempat saya abadikan pada pertengahan Februari
lalu. Kamera yang digunakan adalah Nikon D7100 dengan lensa Nikkor 10-24 mm,
serta filter CPL Hoya.
Posting Komentar untuk "Benteng Peninggalan Belanda ini tinggal reruntuhan saja; Benteng Toboali "