Wow Gak Nyangka, ada Batu Dinosaurus di Pantai Pejem Pulau Bangka
tim peneliti batuan metamorf pantai pejem |
Pertengahan bulan Agustus lalu, penulis bersama tim dari
teknik pertambangan UBB punya misi penting ke utara pulau Bangka. Ramai
kabarnya tentang sebuah situs geologi yang punya sejuta potensi. Ia berada di
daerah Pejem Desa Gunung Pelawan Kecamatan Belinyu.
Simpulan bahwa pulau Bangka adalah tersusun dari bebatuan
kuno benar adanya. Hamparan bebatuan tersebar di sekitaran pantai Pejem
ternyata menegaskan kembali bahwa pulau yang kita diami ini berusia tua.
Berikut liputan penulis bersama tim tambang UBB. Materi ini
juga penulis kirimkan ke sejumlah media lokal.
Keunikan dan kekhasan bebatuan yang tersebar di pantai Pejem
ternyata menyimpan informasi berharga mengenai sejarah pulau Bangka. Simpulan awal
yang dilakukan oleh tim UBB, bahwa batuan tersebut merupakan batuan metasedimen
yang berasal dari sedimen laut dalam kerak samudera hasil tubrukan (kolisi) dua
blok geologi (terrane) yakni blok Sibumasu dan blok Malaya Timur.
“Kedua blok itu lalu mengalami kolisi dan membentuk diantaranya
pulau Bangka, Belitung, Sumatera, Semenanjung Malaysia, dan Kalimantan, “
ungkap Irvani, M.Eng, ketua tim survey sekaligus dosen tetap pada Teknik
Pertambangan UBB ketika melakukan survey awal batuan di Pantai Pejem Kabupaten
Bangka, Kamis (24/8) kemarin.
Salah satu dampaknya menurut Irvani, adalah terangkatnya
bebatuan sedimen laut dalam ke atas. Seperti yang kini terhampar luas di pantai
Pejem.
Lebih lanjut, Irvani menjelaskan bebatuan yang ada di Pantai
Pejem ini adalah bagian dari sedimen laut dalam, karena benturan antar dua blok
geologi sehingga terdapat bagian yang mengalami kompresi tinggi akhirnya
menjadi batuan Metamorf.
bebatuan-metamorf-pulau-bangka-pejem |
Dalam konsep ilmu Geologi, batuan
metamorf atau batuan malihan ini adalah sekelompok batuan yang merupakan hasil
transformasi dari tipe batuan sebelumnya (protolith) oleh suatu proses yang
disebut dengan metamorfosis (perubahan bentuk).
“Bebatuan yang terangkat itu mengalami tekanan hebat akibat dari
benturan blok Sibumasu dengan blog Malaya Timur, sehingga muncul batuan jenis
metamorf, seperti yang kita amati saat ini,” ungkap Irvani.
Pantauan di lapangan, formasi batuan ini berbeda dengan pada
umumnya di sepanjang pantai di Bangka. Formasi batu metamorf bagian dari
komplek Malihan Pemali yang tersingkap di pantai Pejem masih menunjukkan
perlapisan batuan, struktur foliasi (kesan berlapis), dan bewarna abu-abu
terang. Selain itu, dapat diamati diantara lapisan tersebut terdapat kehadiran mineral
Kuarsa bewarna putih yang biasa disebut sebagai vein (urat).
Pada areal tertentu, dari singkapan batuan Metamorf, seperti
diungkapkan Mardiah, M.T, anggota tim yang lain, juga ditemukan batuan sedimen
berupa konglomerat dengan komponen didominasi mineral kuarsa dengan bentuk relatif
membundar bewarna terang.
“Bebatuan yang terdapat di Pejem, ini yang sudah kita amati
adalah batuan Metamorf derajat menengah, jadi setelah kami diskusikan bersama
tim, namanya kami perkirakan adalah Sekis, “ ujar Mardiah.
tim-teknik-tambang-ubb-bangka |
“Usia Sekis ini diperkirakan berasal dari Carbon Perm (sekitar 350 – 250 juta tahun
lalu), batuannya berasal dari Sedimen laut dalam, yang kemudian mengalami
perubahan pada proses tubrukan dimaksud, “ lanjut Mardiah.
“Kalau dibandingkan dengan pulau Jawa, pulau Bangka relatif
lebih tua usia batuannya, “ tambah Irvani.
Untuk informasi detail mengenai bebatuan metamorf di pantai
Pejem, tim melakukan pengukuran dan pengambilan sampel batuan. Sampel bebatuan dimaksud
akan diteliti lebih lanjut di laboratorium Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
UBB.
Posting Komentar untuk "Wow Gak Nyangka, ada Batu Dinosaurus di Pantai Pejem Pulau Bangka"